BAHASA YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa itu
mencerminkan pribadi seseorang, jika kita selalu menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan penuh kesantunan, orang juga akan mencitrakan kita sebagai
pribadi yang baik dan berbudi, karena melalui tutur kata seseorang mampu
menilai kepribadian dari orang tersebut. Tapi sebaliknya jika dalam
kesehariannya seseorang tersebut tidak memenuhi etika berbahasa santun, baik
dan benar maka orang lain akan mencitrakan kita sebagai pribadi yang buruk.
Bahasa Indonesia
saat ini bisa dikatakan sebagai bahasa yang di-nomorduakan. Masyarakat
Indonesia rata-rata berbicara kesehariannya dengan bahasa gaul/pokem/slang bagi
anak muda, bahasa daerah di setiap pelosok daerah, bahasa asing bagi yang bisa,
hanya itu. Lalu dimana bahasa Indonesia yang telah menjadi sumpah pemuda
Indonesia 81 tahun yang lalu? berasa malu saya menjadi pemuda yang hidup di
zaman yang tidak menghargai sejarahnya sendiri. Mungkin tidak perlu disalahkan
juga keadaan yang ada sekarang ini, karena kita harus menyadari Indonesia kaya
akan bahasa daerahnya. Kita tetap harus melestarikan itu. Tapi perlu ditekankan
"budayakan bahasa Indonesia dan lestarikan kekayaan bahasa daerah
Indonesia. Minimalkan bahasa asing. Jati diri Indonesia pertama kali akan
terlihat dari Bahasa Ibumu.
Sebuah artikel di
Kompas yang ditulis Sahertian berjudul So What Gitu Loch..... (2006:15)
menyatakan bahwa bahasa gaul atau bahasa prokem sebenarnya sudah ada sejak
1970-an. Awalnya istilah- istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi
obrolan dalam komunitas tertentu. Oleh karena sering digunakan di luar
komunitasnya, lama-lama istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari. Kosakata
bahasa gaul yang belakangan ini berkembang sering tidak beraturan dan cenderung
tidak terumuskan. Bahkan tidak dapat diprediksi bahasa apakah yang berikutnya
akan menjadi bahasa gaul. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, terdapat
beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu Pengkajian
semantik pada bahasa gaul, SondangManik (2004).
Seiring dengan
munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang
ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia,
diantaranya adalah: Eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan oleh
bahasa gaul, menurunnya derajat bahasa Indonesi, menyebabkan punahnya bahasa Indonesia.
Oleh sebab itu kita sebagai remaja penerus bangsa harus lebih mencintai bahasa
indonesia itu sendiri kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya.
Hal ini menjadi
tugas kita sebagai remaja sekaligus pelajar yang masih peduli dengan Bahasa
Indonesia. Kita tidak dapat memungkiri bahwa ‘bahasa gaul’ telah mengikis dan
merusak Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, marilah kita
menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia. Bagaimana caranya? Caranya adalah
dengan membiasakan diri menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah
berbahasa yang baik mulai dari diri kita sendiri, karena hal besar berawal dari
hal kecil. Setelah itu marilah kita mengajak teman-teman dan orang-orang di
sekitar kita untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar. Hal yang tak
kalah penting adalah dengan tetap memberikan pelajaran Bahasa Indonesia dengan
metode pembelajaran yang menarik kepada siswa di sekolah agar siswa sadar akan
pentingnya Bahasa Indonesia dan mampu untuk turut melestarikan bahasa nasional
ini. Dengan demikian, niscaya Bahasa Indonesia akan tetap terjaga keberadaannya
sampai kapanpun.
CONTOH MENGGUUNAKAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu
mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan
benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan
kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini
sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian
bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti
interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa
disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa
yang digunakan menjadi tidak baik.
Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan
bahasa yang baku Contoh :
- Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
- Apa yang kamu lakukan tadi?
- Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
- Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
- Rino : sudah saya kerjakan pak.
- Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
- Rino : Terima kasih Pak
- Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial
Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non
baku dapat terlihat dari pengucapan dan
dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik dan benar merupakan bahasa
yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku
yang sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa
nasional. Contoh pada “Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia”, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda
yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan
negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa
yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita
sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.
Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai
sesuai dengan EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata
popular dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat. Dalam
paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam
jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis.
Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah
efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun
dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya,
apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah,
tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan
lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini
memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda
bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca
BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
4 Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi- Bahasa merupakan
alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari
ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk
berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. Untuk kepentingan interaksi
sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa. Setiap
masyrakat tentunya memiliki bahasa. Dalam komunikasi sehari-hari alat yang
sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis
maupun bahasa lisan. Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi
berdasarkan kebutuhan seseorang secara sadar atau tidak sadar yang
digunakannya. Bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan diri, alat
komunikasi, dan sarana untuk kontrol sosial.(
https://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_bahasa ).
Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki 4 fungsi sebagai
berikut :
1. Fungsi informasi
Maksud dari bahasa memiliki fungsi informasi yaitu bahwa
bahasa berfungsi untuk menyampaikan informasi timbal balik antaranggota
keluarga maupun anggota-anggota masyarakat. Wujud fungsi bahasa sebagai fungsi
informasi misalnya : berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun
tulisan melalui media massa, baik media cetak ( koran, majalah, dan lain-lain )
ataupun elektronik ( televisi, radio, website/blog, dan lain-lain ).
Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam fungsi informasi :
-
Wartawan menyampaikan berita yang didapatnya
melalui koran
-
pengumuman hasil seleksi tes CPNS diumumkan
melalui website
-
pertandingan sepak bola disiarkan langsung
melalui televisi
2. Fungsi ekspresi diri
Bahasa memiliki fungsi ekspresi diri mengandung pengertian
bahwa bahasa berfungsi untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau
tekanan-tekanan pembicara. Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri ini
dapat menjadi media untuk menyatakan keberadaan ( eksistensi ) diri,
membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk menarik perhatian orang lain.
3. Fungsi adaptasi dan integrasi
Bahasa memiliki fungsi adaptasi dan integrasi yaitu untuk
menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa,
seseorang dapat belajar tentang adat istiadat, pola hidup, perilaku, dan etika
dalam masyarakat. Jika seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat, maka
dengan mudah juga dia akan membaurkan diri ( integrasi ) dengan kehidupan
masyarakat tersebut.
4. Fungsi kontrol sosial
Bahasa berfungsi mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Apabila fungsi ini berlaku dengan baik maka semua kegiatan sosial akan
berlangsung dengan baik juga. Sebagai contoh, pendapat seorang Kepala Desa akan
ditanggapi dengan baik oleh masyarakatnya apabila pendapat tersebut disampaikan
dengan bahasa yang komunikatif dan persuasif. Dengan bahasa, seseorang bisa
mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada tingkat yang lebih
berkualitas.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar