Senin, 15 Desember 2014

PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK INFRASTRUKTUR JARINGAN INTERNET

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
TI (Teknologi Informasi) merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting di era globalisasi saat   ini.   Hampir   di   semua   sektor,   implementasi   dan pengembangan TI  sudah bisa kita rasakan. Pada mulanya TI hanya merupakan sarana pendukung saja, namun makin lama TI mulai mengambil peran penting dalam  kehidupan  manusia.  Mulai  dari  sistem  komunikasi  seluler,  telepon, internet, perbankan, pemerintahan, industri dan sebagainya.

Masalah mendasar di daerah adalah keterbatasan infrastruktur, terutama untuk akses  internet  dan  telekomunikasi  yang  memadai.  Ada  akses  Telkomnet  di sekitar 250 kota di Indonesia. Namun kualitasnya kurang layak dan memadai untuk akses massal.
Secara ideal, sarana telekomunikasi haruslah memadai. Terlebih lagi untuk konsumen  yang  benar-benar  membutuhkan  sarana  internet  dan  komunikasi data.
Untuk dapat melayani kebutuhan komunikasi data, sebuah ISP harus membangun sebuah infrastruktur yang memenuhi standar. Hal-hal penting yang harus dikedepankan adalah skalabilitas, reabilitas, ekstensibilitas, dan operasional yang seefisien mungkin.
Di sisi klien diharapkan mampu memanfaatkan solusi yang ditawarkan oleh ISP. Beberapa hal yang menjadi faktor kunci keberhasilan penetrasi pasar adalah biaya yang masuk akal (efektif) dan pengaplikasian sarana yang semudah mungkin.
Solusi teknologi yang dapat digunakan untuk mengakomodasi semua kepentingan di atas adalah teknologi Fiber Optik. Infrastruktur berbasis Kabel Fiber ini memiliki kapabilitas dalam aplikasi telekomunikasi secara umum. Antara lain pemanfaatannya untuk telepon digital, fax, komunikasi data, akses internet, dan sebagainya.
B.      Ruang Lingkup Masalah
Bank Artha Niaga diindikasikan akan sangat membutuhkan infrastruktur jaringan internet. Infrastruktur tersebut diperlukan untuk :
-          Meningkatkan mutu dan kualitas jaringan
-          Meningkatkan trafik data antar cabang maupun internasional



BAB II
METODOLOGI

A.      Metodologi
Metodologi adalah dasar yang dijadikan acuan dalam pengembangan perangkat lunak ini. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan jaringan Bank Artha Niaga adalah metode Spiral.
Metode / Model spiral (spiral model) yang pada awalnya diusulkan oleh Boehm adalah model proses perangkat lunak yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Di dalam model spiral, perangkat lunak dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan.
Selama awal iterasi, rilis inkremental bisa merupakan sebuah model atau prototipe  kertas. Selama  iteraksi  berikutnya,  sedikit  demi  sedikit  dihasilkan  versi sistem rekayasa yang lebih lengkap.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan model ini adalah :
1.    Komunikasi Pelanggan
Komunikasi kepada pelanggan dalam hal ini adalah pihak Bank dibangun untuk  menganalisis kebutuhan-kebutuhan dari pihak Bank.

2.    Perencanaan Tugas-tugas
Perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan dan mendefinisikan sumber daya, waktu serta tahapan proses. Ini dilakukan oleh pengembang yang dikomunikasikan kepada pelanggan. 

3.    Analisis resiko
Menganalisis dan mengidentifikasi resiko-resiko yang bisa terjadi baik itu teknis ataupun manajerial jika terjadi kesalahan. Mempersiapkan beberapa rencana untuk  menghadapi beberapa resiko tersebut.

4.    Perekayasaan
Perekayasaan disusun oleh pengembang untuk menuliskan tahapan-tahapan atau proses pengembangan Jaringan. Disini mulai merepresentasikan masalah menjadi rancangan sistem.

5.    Konstruksi dan peluncuran
Konstruksi Jaringan dilakukan oleh pengembang jika perlu dibantu oleh ahli. Disini dilakukan proses installasi, pengujian serta peluncuran.
Seiring dengan peluncuran maka dilakukan proses pelatihan kepada user dan pelanggan tentang tatacara pemakaian dan hak-hak nya.


BAB III
PERMASALAHAN

Meskipun perbankan memperoleh manfaat dari penggunaan internet tersebut, terdapat pula risiko yang melekat pada kegiatan yang dimaksud diantaranya risiko strategik, risiko reputasi, risiko operasional termasuk risiko keamanan dan risiko hukum, risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. Internet banking meningkatkan risiko strategik, risiko operasional termasuk risiko keamanan dan risiko hukum serta risiko reputasi. Pihak bank harus melakukan indentifikasi, melakukan pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan prinsip kehati-hatian.
1.         Resiko Strategis (strategic risk)
Risiko ini berkutat dalam kebijakan atau strategi yang akan dijalankan suatu bank. Tertimpa risiko ini berarti akan berujung kerugian dan berkurangnya modal. Hal ini akan bertambah parah jika tidak didukung struktur organisasi dan sumber daya yang ahli mengelola internet banking. Jadi, perlu hati-hati.

2.         Resiko Transaksi (transaction risk)
Risiko ini mengancam laba dan modal bank yang ditimbulkan oleh fraud, kesalahan (errors), kealpaan, dan ketidakmampuan mengelola tingkat pelayanan yang ditawarkan atau yang menjadi ekspektasi para nasabah. Pasalnya, internet banking memerlukan internal kontrol yang kuat dan sistem yang selalu siap. Karena bank menggunakan pihak ketiga dalam penyediaan sistem, pihak ketiga yang memberikan jasa tersebut jelas akan meningkatkan risiko transaksi tersebut.

3.         Resiko Kepatuhan (compliance risk)
Risiko ini muncul akibat pelanggaran dan ketidakpatuhan bank terhadap hukum, peraturan, dan standard etika. Jika tertimpa risiko ini, reputasi bank bisa jatuh, merugi, bahkan bisa mengurangi kesempatan berbisnis. Untuk memitigasinya, bank harus betul-betul paham dan mampu menginterprestasikan secara benar, khususnya peraturan-peraturan seputar internet banking dunia.

4.         Resiko Reputasi (reputational risk)
Hancurnya reputasi bank biasanya berjalan seiring dengan risiko-risko lain. Dropnya sistem internet banking yang frekuentif atau kecepatan sistem yang rendah bisa membuat buruknya pendapat publik terhadap suatu bank.

5.         Resiko Keamanan informasi (information security risk)
Risiko ini bisa menggerus keuntungan dan modal bank yang ditimbulkan dari penjahat-penjahat maya (hackers) ataupun orang-dalam sendiri. Belum lagi virus-virus, pencurian data, penghancuran data, dan fraud yang juga bisa menghantam bank. Risiko ini sangat krusial dan perlu sangat diwaspasi bank-bank.
  
6.         Resiko Kredit (credit risk)
Risiko ini juga berpotensi meningkat karena internet banking membuat para nasabah bisa mengajukan aplikasi kredit dari mana pun di dunia ini. Bank-bank tentu akan sangat sulit memverifikasi dan mengidentifikasi nasabah jika bank menawarkan kredit melalui internet.

7.         Resiko Suku Bunga (interest rate risk)
Dengan menawarkan jasa internet banking, risiko suku bunga pada banking book (beda suku bunga antara aset dan kewajiban bank) juga berpotensi meningkat. Dengan internet banking, nasabah akan sangat mudah membandingkan suku bunga simpanan dan pinjaman. Untuk itu, bank perlu cepat melakukan perubahan terhadap perubahan suku bunga pasar jika tidak ingin ditinggalkan nasabahnya.

8.         Resiko Likuiditas (liquidity risk)
Risiko ini juga harus dicermati. Dengan adanya internet banking, para nasabah menjadi lebih gampang menarik kas dan menransfer kepada pihak ketiga. Sekalipun transfer dilakukan ke rekening pada bank yang sama, ini bisa saja menjadi masalah. Sebab, pihak ketiga bisa saja menariknya dalam bentuk kas atau menransfernya ke bank pesaing. Dengan penerapan internet banking, tentu, bank perlu menyesuaikan manajemen likuiditasnya kalau tidak ingin kelabakan.
Selain hal di atas tersebut, prinsip manajemen risiko sangat diperlukan di sini. Internet banking dibagi dalam tiga bagian yaitu pengawasan aktif komisaris dan direksi Bank, pengendalian pengamanan, serta manajemen risiko hukum dan risiko reputasi sebagai berikut :
·               Pengawasan Aktif Komisaris dan Direksi Bank Komisaris dan Direksi Bank bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan strategi bisnis dan pengawasan manajemen yang efektif terhadap risiko atas penyelenggaraan internet banking. Pengawasan ini didasarkan pada kebijakan tertulis secara normatif yang ditetapkan komisaris dan direksi bank.
·               Pengendalian Pengamanan, hal ini dikarenakan risiko pengamanan yang meningkat akibat dari aktivitas internet banking. Oleh karena itu, perbankan perlu melakukan pengujian identitas nasabah, pengujian keaslian transaksi, penerapan prinsip pemisahan tugas, pengendalian terhadap penggunaan hak akses terhadap sistem, dan perlindungan terhadap integritas data maupun kerahasiaan informasi penting pada internet banking.
·               Manajemen Risiko Hukum dan Risiko Reputasi. Untuk mengatasi risiko hukum dan risiko reputasi, pelayanan jasa internet banking sebaiknya dilaksanakan secara konsisten dan tepat waktu sesuai dengan harapan nasabah. Agar dapat memenuhi harapan nasabah, perbankan harus memiliki kapasitas, kontinuitas usaha dan perencanaan darurat yang efektif.


BAB IV
ASPEK FINANSIAL

A.        Biaya
Berikut adalah jenis biaya yang dibutuhkan:
No.
Jenis
Biaya
Keterangan
1
SERVER 1
Rp. 534.000.000,-
Spesifikasi server 1 terlampir
2
SERVER 2
Rp. 728.000.000,-
Spesifikasi server 2 terlampir
3
Pembentangan Fiber optic
Rp. 175.000.000,-
Pembentangan di mulai dari Server 1 (Gedung Cyber) sampai Server 2 (Office Building)
4
10 Rack Data Center
Rp. 1.857.000.000,-
Spesifikasi data center terlampir
5
Pengerjaan Pembangunan Data center
Rp. 120.000.000,-
Sumber daya manusia untuk pembangunan ruang Data Center

TOTAL
Rp. 3.414.000.000,-



1.1.    Spesifikasi Server 1
No.
Jenis
 Jumlah
Spesifikasi
1
Processor
2
Intel Xeon E5-2697 
2
Motherboard
1
GIGABYTE 7PESH3 SSI EEB Server Motherboard Dual LGA 2011
3
RAM
1
128gb OWC RAM SET ECC 1333Mhz/Cl
4

DISK
2
Samsung 840 Pro Series 512GB 2.5" Solid State Drive
4
Samsung 840 EVO 1TB 2.5" Solid State Drive
5
Monitor
1
Asus PQ321Q 31.5" Monitor
6
ROUTER & SWITCH
1
CISCO WS-C4506-E


1.2.    Spesifikasi Server 2
No.
Jenis
Jumlah
Spesifikasi
1
Processor
2
Intel Xeon E5-2697 
2
Motherboard
1
GIGABYTE 7PESH3 SSI EEB Server Motherboard Dual LGA 2011
3
RAM
1
128gb OWC RAM SET ECC 1333Mhz/Cl
4

DISK
2
Samsung 840 Pro Series 512GB 2.5" Solid State Drive
4
Samsung 840 EVO 1TB 2.5" Solid State Drive
8
Hitachi Ultrastar 7K4000 4TB 3.5" 7200RPM Internal Hard Drive
5
Monitor
12
Asus PQ321Q 31.5" Monitor
6
ROUTER & SWITCH
1
CISCO WS-C4506-E

1.3.    Spesifikasi Data Center
No.
Jenis
 Jumlah
Spesifikasi
1
SERVER
1
2
NAS
10
 Synology RS2414+ Diskless 
3
ROUTER & SWITCH
1
Cisco SRW2024P
4
DISK
120
ST4000VN000
·         Spesifikasi diatas merupakan spesifikasi dari 1 rack. Dalam 1 data center kita membutuhkan 10 rack

B.       Pelatihan

 Kebutuhan-kebutuhan untuk pelatihan dan launching.

No.
Alat
Jumlah
1
Ruang Auditorium
1
2
Buku Panduan
Disesuaikan
3
Snack
Disesuaikan
4
Sertifikasi
Disesuaikan

C.      Jadwal Proyek

Berikut adalah jadwal serta tahapan dalam Pembangunan infrastruktur internet.

No.
Kegiatan
November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
1
Pengadaan barang
×


2
Perencanaan Tugas
×


3
Analisis Resiko
×


4
Perekayasaan

×


5
Konstruksi

×
×
×

6
Peluncuran


×
7
Evaluasi


×

D.      Sumber Daya Manusia
No.
Nama
Status
Jabatan
Jobdesk
Gaji
1
Ibnu Hafizh Baihaqi
Mahasiswa
Pimpinan Proyek
Melakukan pengujian, mengembangkan proyek, manajemen proyek.
Disesuaikan
2
Ditentukan dari pihak Bank
Pegawai
Admin
Memegang akun administrator & Hak Otoritas penuh atas Data center serta server
-
3
Ditentukan dari pihak Bank
Pegawai
IT Manager
Manajemen Data center
-




BAB V
Penutup



Demikian proposal ini kami susun dan sampaikan. Atas perhatiannya dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.






Hormat Kami,




_____________________________

Ibnu Hafizh Baihaqi



Contact Person :
Ibnu Hafizh Baihaqi
JL. Pisces blok b6 no 1 permata harjamukti, Cirebon 41283
085 724 000 000
ibnuhb@gmail.com 
http://inuhaqi.blogspot.com/

Di kutip dari :
http://adheetrahman.blogspot.com/2013/12/manajemen-proyek-resiko.html
https://desifitras.wordpress.com/2013/12/30/proposal-manajemen-proyek-di-bidang-it/
http://catatanichan.blogspot.com/2011/07/manajemen-proyek-perangkat-lunak-contoh.html
http://scribd.com/doc/83306182/B2AB7E89d01#force_seo

0 komentar:

Posting Komentar